Kisah Park Ji-Sung: Pemain Asia Pertama yang Berhasil Menjuarai Liga Champions UEFA

Park Ji-Sung menjuarai Liga Champions Musim 2007-08 bersama Manchester United (sumber gambar: sport.detik.com)

Park Ji-Sung, lahir pada tanggal 30 Maret 1981 (25 Februari 1981 dalam Kalender Korea), di Seoul, Korea Selatan (keluarganya meregistrasikan kelahirannya di Goheung, Jeonnam, Korea Selatan). Ia merupakan pemain Asia pertama yang berhasil menjuarai UCL bersama Manchester United pada tahun 2008. Ia dijuluki sebagai "Three-Lungs" Park karena daya tahannya yang luar biasa. Ia mulai bermain sepak bola sejak ia masih kelas 4 SD. Bakatnya pun mulai dinotice. Ia memiliki kerja sama yang baik, dribble yang mempesona, dan passingnya yang akurat. Pada tahun 1998, ia berhasil membawa sekolah SMA-nya menjuarai kejuaraan nasional. Namun, ia sempat ditolak oleh beberapa klub karena postur tubuhnya yang terlalu kecil, ayahnya menemukan solusinya, yaitu meminum jus kodok, agar dapat membuat tubuhnya tinggi. Ia pun melanjutkan studinya di Universitas Myongji. Pada Januari 1999, tim universitasnya diberi kesempatan untuk latihan bersama Timnas Korea Selatan yang akan mengikuti Olimpiade. Bakatnya sempat menarik perhatian Huh Jung-moo, pelatih Timnas dan tim Olimpiade Korea Selatan, untuk mencantumkan namanya dalam pemain yang akan bermain di Olimpiade. Namun, ia akhirnya tidak terpilih dan hanya dimasukkan ke dalam skuat usia di bawah 20 tahun. Pada 5 April 2000, ia akhirnya melakoni debut bersama Timnas dalam kualifikasi Piala Asia melawan Laos.

Kyoto Purple Sanga

Pada Juni 2000, ia ditawari kontrak oleh klub Jepang yang bernama, Kyoto Purple Saga. Pada 2001, ia berhasil menjuarai J2 League dan promosi ke J1 League, ia juga berhasil menjuarai Piala Emperor pada tahun 2002. Total, ia mencetak 11 gol dalam 76 pertandingan.

PSV Eindhoven

Pada 2003, ia hengkang ke klub Belanda, yaitu PSV. Sayangnya, musim debutnya berjalan kurang mulus, karena ia harus mengalami cedera. Musim 2004-05 menjadi musim terbaik Park Ji-Sung di PSV setelah berhasil lolos ke babak semifinal Liga Champions, meskipun harus kalah dari AC Milan karena aturan gol tandang. Ia berhasil mencetak 13 gol dalam 65 pertandingan, menjuarai Eredivisie di musim 2002-03 dan 2004-05, Piala Belanda pada musim 2004-05, dan Johan Cruyff Shield pada tahun 2003. Berkat performa apiknya di musim 2004-05, ia masuk nominasi penyerang terbaik UEFA bersama dengan Andriy Shevchenko, Adriano, Samuel Eto'o dan Ronaldinho.

Manchester United

Pada Juli 2005, Sir Alex Ferguson memboyong Park Ji-Sung ke Old Trafford dengan mahar £4 juta atau sekitaran Rp 78,2 miliar. 7 musim bersama MU, ia mencetak 19 gol dalam 134 pertandingan. Ia juga berhasil menjuarai Liga Inggris 4 kali di musim 2006-07, 2007-08, 2008-09 dan 2010-11, 3 Piala Liga di musim 2005-06, 2008-09, dan 2009-10, FA Community Shield pada tahun 2007, 2008, 2010, dan 2011, Liga Champions di musim 2007-08, dan Piala Dunia Antarklub pada tahun 2008.

Queens Park Rangers

Namun, karena kekurangan menit bermain di musim terakhirnya bersama United, pada 9 Juli 2012, ia hengkang ke QPR. Sayangnya, karirnya bersama QPR terbilang tidak sukses. Ia hanya bermain di 20 pertandingan tanpa mencetak gol satupun karena cedera dan harus terdegradasi di akhir musim 2012-13.

Kembali ke PSV Eindhoven

Pada 8 Agustus 2013, Park Ji-Sung kembali ke PSV, klub lamanya yang ia bela di masa mudanya dengan status pinjaman. Ia hanya mencetak 2 gol dalam 23 pertandingan, dan memutuskan untuk pensiun pada 14 Mei 2014.

Timnas Korea Selatan

Untuk prestasi di Timnas, ia berhasil membawa Korea Selatan melaju ke semifinal Piala Dunia 2002, meskipun harus tersingkir setelah kalah 1-0 dari Jerman. Ia juga meraih medali perunggu di Asian Games 2002 bersama Timnas Korea Selatan U23.

Komentar